Jumat, 09 Desember 2016

Mengenal Smart Card (Bag. 2)


Sejarah perkembangan dan Eksistensi Smart Card
Smart card pertama kali ditemukan dan dipatenkan pada tahun 1970. Ada beberapa kontroversi tentang siapa penemu Smart card. Jurgen Dethloff dari Jerman, Arimura dari jepang dan Roland Moreno dari Prancis adalah nama-nama yang mengklaim dirinya sebagai penemu Smart card. Smart card pertama kali digunakan pada pembayaran telpon di Prancis tahun 1983.
Roland Moreno mematenkan konsep memory card pada tahun 1974. Pada tahun 1977, Michel Ugon dari Honeywell Bull menemukan microprocessor pertama pada Smart card. Tahun 1978, Bull mematenkan SPOM (Self Programmable One-chip Microcomputer) yang mendefinisikan kebutuhan arsitektur agar dapat melakukan auto-program pada chip. Tiga tahun kemudian, Smart card yang berbasiskan patent tersebut pertama kali diproduksi oleh Motorola. Smart card tersebut dinamakan “CP8”. Saat ini, Bull telah mematenkan kurang lebih 1200 hal-hal yang berkaitan dengan Smart card.
Penggunaan Smart card untuk kedua kalinya terjadi pada tahun 1992. Smart card tersebut merupakan sebuah integrasi microchips ke dalam kartu debet (Carte Bleue). Ketika akan membayar dengan carte bleue, seseorang memasukkan kartu kedalam terminal yang disediakan, kemudian memasukkan PIN sebelum melakukan transaksi. Hanya transaksi kecil yang tidak menggunakan PIN.
Sistem pembelian elektronik dengan menggunakan Smart card dimana nilai account disimpan dalam kartu mulai merambah Eropa pada tahun 1990-an. Kebanyakan digunakan di Jerman (Geldkarte), Austria (Quick), Belgium (Proton), belanda (Chipkrip dan Chipper), Swiss (Cash), Swedia(Cash), UK (mondex), dan Denmark(Danmont).
Penggunaan secara besar-besaran Smart card terjadi pada tahun 1990-an, dimana pertama kali dikenalkan SIM berbasis Smart card yang sampai saat ini masih digunakan untuk Handphone GSM.
Perusahaan pembayaran internasional seperti MasterCard, Visa, dan Europay setuju untuk bekerja bersama untuk mengembangkan penggunaan Smart card baik sebagai debit maupun sebagai kredit pada tahun 1993. Europay, MasterCard dan Visa (EMV) pertama kali menerbitkan versi pertamanya pada tahun 1994. Pada 1998 diterbitkan versi stable. EMVco, perusahaan yang bertanggung jawab dalam maintenance system dalam jangka waktu yang lama, mengupgrade spesifikasi sistemnya pada tahun 2000 dan 2004.
Sejarah mencatat, bahwa kriminal dalam kasus pemalsuan kartu pembayaran pindah dari negara yang menerapkan EMV ke negara yang belum menerapkan EMV. Contoh spesifik terjadi di malaysia. Saat mereka menggunakan EMV secara massal pada 2004, tingkat pemalsuan menurun secara radikal, sedangkan di Thailand yang masih belum menerapkan EMV terjadi peningkatan pemalsuan kartu
Smart card dengan interface yang contactless semakin berkembang dan populer untuk aplikasi pembayaran dan ticketing. Visa dan MasterCard telah setuju untuk mengembangkan versi yang mudah untuk diimplementasikan dan saat ini masih dalam proses pengembangan (2004-2006) di USA.
Smart card saat ini juga banyak digunakan sebagai kartu identitas, SIM dan kartu pasien. Smart card contactless saat ini telah diintegrasikan dengan passport ICAO untuk meningkatkan keamanan level internasional.
Di indonesia sendiri, sudah banyak menggunakan smart card, seperti contohnya dalam pembelian tiket commuter line, pembayaran tiket busway yang sudah menggunakan tiket elektronik yang dikeluarkan oleh BANK-BANK yang ada di indonesia, contohnya saja kartu flazz. Untuk berbelanja pun sudah banyak kartu yang diberikan untuk menyimpan poin belanja, bahkan kartu untuk mendapatkan diskon untuk pembelian tertentu sudah terealisasikan di indonesia. Dan juga dalam absensi/kehadiran karyawan maupun sekolah swasta sudah banyak yang menggunakan smart card untuk mengsensor kehadiran.
Contact Smart Card
Contact smart card memiliki chip kecil keemasan pada kartu, saat dibaca oleh reader, chip tersebut melakukan kontak dengan konektor yang dapat membaca informasi dari chip, dan dapat menuliskan informasi kembali kedalam chip.
Pada contact smart card, beberapa standard ISO telah dikeluarkan untuk mendefinisikan bentuk fisik, posisi, karakteristik, protokol, format perintah yang dikirim dan respon yang dikembalikan, ketahanan kartu, hingga fungsinya.
Kartu ini sendiri tidak memiliki baterai sebagai sumber tenaga, karena energi yang dibutuhkan akan dihasilkan oleh card reader, yang digunakan sebagai media komunikasi antara smart card dan host (misalnya komputer). Aplikasi yang melakukan proses dapat Anda letakkan pada host / komputer, bersamaan dengan database atau tools yang diperlukan oleh aplikasi.

PT NUSA FORTUNA CIENTRO INDONESIA | Telp. (021)88981407. (021)8876639. (sms/wa) 082295362100 (Rahmat) | Pusat produksi kartu pasien untuk kebutuhan Rumah Sakit, Klinik, Apotik dan lain-lain. Tersedia Berbagai Ukuran dan Desain yang menarik, kuat dan warna yang tahan lama


Tidak ada komentar:

Posting Komentar